Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan Menteri Investasi & Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. (A/Insert/Foto Populer).


JAKARTA, INSERTRAKYAT.COM – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kemeninves/BKPM) menegaskan komitmennya dalam memperkuat investasi sektor ekonomi kreatif. Rabu, (19/3/2025).

Kerja sama ini bertujuan menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi generasi muda serta menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru bagi Indonesia.

Dimana, pertemuan yang berlangsung di Gedung Kemeninves, Selasa kemarin, dihadiri langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan Menteri Investasi & Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. Dalam pernyataannya, Riefky menekankan bahwa pengembangan industri kreatif dan hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambah serta menciptakan lapangan kerja lebih luas.

BACA JUGA :  Pemerintah Perpanjang Keringanan Iuran JKK Lewat Revisi PP 7/2025, Industri Padat Karya Dapat Nafas Tambahan

“Kerja sama ini penting untuk meningkatkan investasi di sektor ekonomi kreatif, sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas,” ujar Riefky.

Selain itu, Kemenekraf mendorong pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kemeninves sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi. Konsolidasi data investasi ekonomi kreatif berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 juga menjadi fokus utama dalam menentukan arah kebijakan yang lebih efektif.

BACA JUGA :  PMI Manufaktur RI Catat Rekor Tertinggi, Unggul Ditingkat ASEAN

“Konsolidasi data ini akan memberikan gambaran akurat mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi sektor ekonomi kreatif, sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Di bawah kepemimpinan Menekraf Teuku Riefky Harsya dan Wakil Menteri Irene Umar, Kemenekraf menargetkan penciptaan 27 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan. Langkah ini selaras dengan Asta Cita nomor 3 yang menjadi prioritas dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta memperkuat industri kreatif.

BACA JUGA :  Lisensi Merek Lokal, Senjata Ekonomi Kreatif Melawan Dominasi Asing

Dengan pendekatan berbasis hexahelix; kolaborasi antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media, dan lembaga keuangan; Kemenekraf optimistis dapat menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth bagi Indonesia, yang dimulai dari daerah hingga ke tingkat nasional.